Smartplus Consulting Indonesia – Berbagai persoalan akan timbul dalam pemenuhan standar akreditasi, baik pemenuhan standar akreditasi KARS maupun akreditasi JCI.
Banyak pengalaman dari beberapa rumah sakit yang terkendala dalam hal mempersiapkan Akreditasi rumah sakit. Para anggota tim atau biasa yang di sebut Pokja terlalu berkutat dengan rapat-rapat yang selalu membahas persamaan persepsi, mensinkronisasikan apa yang dimaksud dengan apa yang harus diperbuat namun masih terasa jalan ditempat terus berlarut. Hadirnya seorang pembimbing yang berpengalaman bagaikan dewa penolong bagi rumah sakit yang sedang pontang panting dengan kebingungan mereka. Persoalan kembali timbul, setelah mendapat bimbingan, masing-masing Pokja akan mendapatkan persepsi yang terkadang berbeda. Hal ini sangat berpengaruh bagi keseragaman dokumen rumah sakit, apalagi rumah sakit yang telah menggunakan sistem manajemen mutu, proses revisi, obselete, penomoran dokumen sangat menyita waktu dalam prosesnya
berikut ini beberapa hal penting yang harus dipersiapkan untuk menghidari berbagai kendala:
- Keseragaman dokumen, Organisasi menetapkan secara resmi format dokumen yang akan terbit, seperti format baku SK,SPO,Pedoman,JUKNIS, dll, tujuannya:
- Menghindari debat kusir dengan pembimbing masalah format
- Sebagai panduan yang seragam bagi para Pokja dalam menerbitkan dok.Mutu
- Buat/bentuk tim pengendali dokumen, sebagai pusat penerbitan dokumen final dari seluruh Pokja,tujuannya:
- Menghindari duplikasi dokumen
- Sentralisasi pengendalian penerbitan dan distribusi dokumen
- Sediakan folder masing-masing Pokja, yang dilengkapi daftar isi pemenuhan Standar (daftar isi bisa ref dari pembimbing, atau hasil persepsi) tujuannya:
- Membantu masing-masing pokja untuk mapping proyek masing-masing, sehingga kerja menjadi terarah dan jelas harus kemana untuk memenuhi persyaratnnya.
- Membantu melihat hasil perkembangan kerja Pokja.
- Informasi silang bagi pokja yang terkait dengan kebutuhan dokumen.
- Sediakan media informasi komputer yang telah berbasis jaringan yang bisa di akses berbagai tempat, guna melihat dokumen-dokumen mutu yang telah terbit oleh tim pengendali dokumen. tujuannya:
- Informasi silang antar pokja walaupun tidak saling bertemu.
- Koreksi dan tambahan jika dokumen bisa diperiksa oleh semua Pokja ,baik sebagai penyempurnaa maupun penambahan tentang terkait dengan Pokja.
Hal yang paling sederhana untuk pemenuhan di point 4 adalah sharing folder komputer, tapi untuk pengendalian yang efektif dan aman bisa di design sesuai kebutuhan perusahaan.misalnya penggunaan sistem e document.
Percayakan jasa konsultan rumah sakit Anda pada Smartplus Consulting Indonesia, kami akan siap membantu rumah sakit Anda dalam proses pembimbingan dan pendampingan persiapan akreditasi rumah sakit, Silahkan hubungi kami di (021) 2940 3496, 0812 8122 9988 (dr. Prima) atau email info@smartplusconsulting.com