Dalam membangun Rumah Sakit saat ini sudah tidak bisa lagi hanya berfokus pada titik fungsi dasar sebagai tempat berobat pasien sakit yang akhirnya hanya terfokus pada fungsi dasar Rumah Sakit sebagai tempat orang sakit datang berobat dan pulang. Rumah Sakit sudah berubah bentuk menjadi satu bagian yang tidak terpisahkan dari pengembangan kawasan-kawasan sebagai salah satu fasilitas penting dalam menunjang peradaban. Rumah Sakit tidak hanya mengedepankan fungsi tapi juga harus memperkuat faktor-faktor lain, salah satunya adalah sebagai tempat healing. Ketika ke Rumah Sakit bukan lagi ke tempat yang menimbulkan trauma, ketakutan atau tempat yang di asosiasikan sebagai tempat yang tidak nyaman, namun kebalikannya Rumah Sakit harus menjadi tempat yang menyenangkan bagi semua orang. Salah satu faktor penting untuk menunjang itu adalah adanya Taman lanskap yang bagus, terdesain dengan baik, mempertimbangkan faktor teknis dan estetis yang terperinci dan detail yang berperan dalam proses penyembuhan (Healing Garden)

 

Healing Garden adalah salah satu elemen penting yang dapat mendukung fungsi dan kenyamanan rumah sakit. Taman lanskap rumah sakit dapat memberikan manfaat bagi pasien, pengunjung, dan staf rumah sakit, seperti:

• Meningkatkan kualitas udara
• Mengurangi stres
• Meningkatkan suasana hati
• Meningkatkan aktivitas fisik
• Meningkatkan sirkulasi udara
• Meningkatkan estetika

Oleh karena itu, desain taman lanskap rumah sakit perlu dirancang dengan cermat untuk memenuhi kebutuhan dan tujuan rumah sakit. Berikut adalah beberapa prinsip desain taman lanskap rumah sakit (healing garden):

Konsep

Konsep desain taman lanskap rumah sakit harus disesuaikan dengan tujuan dan kebutuhan rumah sakit. Misalnya, jika rumah sakit memiliki fokus pada kesehatan mental, maka taman lanskap dapat dirancang untuk mendukung kegiatan terapi atau relaksasi.

Fungsi

Taman lanskap rumah sakit harus memiliki fungsi yang jelas, misalnya sebagai tempat beristirahat, berolahraga, atau bermain.

Aksesibilitas

Taman lanskap rumah sakit harus mudah diakses oleh pasien, pengunjung, dan staf rumah sakit.

Keamanan

Taman lanskap rumah sakit harus aman bagi semua pengguna, termasuk pasien dengan kondisi khusus.

Keberlanjutan

Taman lanskap rumah sakit harus dirancang secara berkelanjutan, misalnya dengan menggunakan tanaman yang tahan lama dan hemat air.

 

Berikut adalah beberapa contoh desain taman lanskap rumah sakit:

Taman terapi

Taman terapi dirancang untuk mendukung kegiatan terapi atau relaksasi bagi pasien. Taman ini biasanya dirancang dengan suasana yang tenang dan nyaman, dengan dilengkapi berbagai fasilitas pendukung, seperti gazebo, bangku taman, dan tanaman yang memiliki aromaterapi.

Taman bermain anak

Taman bermain anak dirancang untuk memberikan ruang bagi anak-anak untuk bermain dan beraktivitas. Taman ini biasanya dilengkapi dengan berbagai fasilitas permainan anak, seperti ayunan, perosotan, dan jungkat-jungkit.

Taman edukasi

Taman edukasi dirancang untuk memberikan edukasi tentang lingkungan dan kesehatan. Taman ini biasanya dilengkapi dengan berbagai fasilitas edukasi, seperti papan informasi, tanaman obat, dan kolam ikan.

Taman rekreasi

Taman rekreasi dirancang untuk memberikan ruang bagi pasien, pengunjung, dan staf rumah sakit untuk bersantai dan menikmati suasana alam. Taman ini biasanya dilengkapi dengan berbagai fasilitas rekreasi, seperti kolam renang, lapangan olahraga, dan area piknik.

Vertical Garden

Apabila lahan RS sangat terbatas, salah satu alternatif untuk menghadirkan taman dan nuansa hijau adalah dengan membuat taman vertikal (vertical garden).

Berikut adalah beberapa tips dalam mendesain taman lanskap rumah sakit:

Pilihlah tanaman yang tepat

Tanaman yang digunakan di taman lanskap rumah sakit haruslah tanaman yang memiliki nilai estetika, fungsional, dan aman bagi pasien.

Gunakan berbagai elemen lanskap

Elemen lanskap, seperti air, batu, dan patung, dapat digunakan untuk menciptakan suasana yang lebih menarik dan nyaman.

Perhatikan pencahayaan

Pencahayaan yang baik dapat membuat taman lanskap rumah sakit menjadi lebih aman dan nyaman.

Lakukan perawatan secara rutin

Perawatan yang rutin dapat menjaga taman lanskap rumah sakit tetap bersih, terawat, dan aman.

 

Dengan desain yang tepat, taman lanskap rumah sakit dapat menjadi ruang yang nyaman dan bermanfaat bagi semua pengguna bahkan bisa menjadi penambah daya tarik dari Rumah Sakit itu sendiri, sehingga pasien dan calon pasien akan kembali berobat pada Rumah Sakit tersebut.

Jika Rumah sakit/Klinik Anda membutuhkan asesmen taman yang sudah ada dan merancang healing garden RS atau membangun vertical garden silakan menghubungi kami via WA 0812 8122 9988 atau email ke smartplushospital@gmail.com

Pernahkah Anda ketika berkunjung ke sebuah Rumah Sakit yang memiliki halaman yang luas, namun dibingungkan dengan jalur dari satu titik ke titik lain? Taman yang tidak tertata dan dirawat dengan baik. Jika iya, maka sudah jelas Rumah Sakit tersebut tidak mempunyai landasan Masterplan lanskap yang baik, atau bahkan jangan-jangan tidak memiliki sama sekali, dibangun berdasarkan kebutuhan tanpa perencanaan yang baik, lalu kenapa Masterplan lanskap menjadi penting bagi Rumah Sakit dan apa sih penjelasan Masterplan Lanskap itu?

 

Masterplan lanskap rumah sakit adalah sebuah dokumen perencanaan yang mengatur tata letak dan desain lanskap pada sebuah rumah sakit. Masterplan ini disusun untuk memenuhi kebutuhan fungsional dan estetika dari rumah sakit tersebut, serta untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan nyaman bagi pasien, pengunjung, dan staf.

Berikut adalah beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan dalam penyusunan masterplan lanskap rumah sakit:

 

• Fungsi:

Masterplan harus memenuhi kebutuhan fungsional dari rumah sakit, seperti jalur sirkulasi, area parkir, area bermain anak, dan area rekreasi, selain itu juga mengacu pada standar-standar yang berlaku yang mengatur tentang fungsi bangunan Rumah Sakit.

• Estetika:

Masterplan harus menciptakan lingkungan yang indah dan nyaman.

• Lingkungan:

Masterplan harus mendukung lingkungan yang sehat dan berkelanjutan (konsep Healing Garden)

 

Secara umum, masterplan lanskap rumah sakit terdiri dari beberapa komponen, yaitu:

• Tinjauan umum:

Komponen ini memberikan gambaran umum tentang rumah sakit, termasuk lokasi, luas lahan, dan fasilitas yang tersedia.

• Analisis:

Komponen ini menganalisis kondisi tapak, termasuk iklim, topografi, dan kondisi lingkungan.

• Konsep desain:

Komponen ini merumuskan konsep desain untuk lanskap rumah sakit.

• Perancangan detail:

Komponen ini memberikan detail desain untuk setiap elemen lanskap.

 

Berikut adalah beberapa contoh elemen lanskap yang dapat dimasukkan ke dalam masterplan rumah sakit:

• Taman:

Taman adalah elemen lanskap yang penting untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan nyaman. Taman dapat digunakan untuk bersantai, berolahraga, atau sekadar berkumpul bersama keluarga.

• Pohon:

Pohon dapat memberikan keteduhan, mengurangi polusi udara, dan meningkatkan kualitas udara.

• Rumput:

Rumput dapat digunakan untuk menciptakan area bermain anak, area piknik, atau area olahraga.

• Jalan setapak:

Jalan setapak diperlukan untuk memudahkan sirkulasi pengguna rumah sakit.

• Area parkir:

Area parkir yang memadai diperlukan untuk mengakomodasi kendaraan pasien, pengunjung, dan staf.

 

Masterplan lanskap rumah sakit adalah dokumen penting yang dapat membantu mewujudkan lingkungan yang sehat dan nyaman bagi semua pengguna, selain itu lanskap Rumah Sakit yang baik bisa menjadi pemicu ketertarikan pasien dan calon pasien untuk berkunjuk ke Rumah Sakit.

 

Jika Rumah sakit/Klinik Anda membutuhkan asesmen taman yang sudah ada dan merancang healing garden RS atau membangun vertical garden silakan menghubungi kami via WA 0812 8122 9988 atau email ke smartplushospital@gmail.com

Rapid assessment pelayanan rumah sakit adalah kegiatan pengumpulan data dan informasi secara cepat dan tepat untuk menilai kinerja pelayanan rumah sakit dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan instrumen yang telah terstandar dan dilakukan oleh tim yang kompeten.

 

Tujuan rapid assessment pelayanan rumah sakit adalah untuk:

1. Mengetahui tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan rumah sakit
2. Mengidentifikasi masalah dan tantangan dalam pelayanan rumah sakit
3. Menentukan rekomendasi untuk perbaikan pelayanan rumah sakit

 

Metode rapid assessment pelayanan rumah sakit dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain:

1. Survei, yaitu pengumpulan data dari responden dengan menggunakan kuesioner atau wawancara
2. Observasi, yaitu pengamatan langsung terhadap proses pelayanan rumah sakit
3. Wawancara mendalam, yaitu wawancara dengan informan kunci untuk memperoleh informasi yang mendalam

 

Data yang dikumpulkan dalam rapid assessment pelayanan rumah sakit meliputi:

1. Data demografi, seperti jenis kelamin, usia, dan tingkat pendidikan
2. Data kepuasan masyarakat, seperti tingkat kepuasan terhadap kualitas pelayanan, kemudahan akses, dan biaya pelayanan
3. Data masalah dan tantangan, seperti masalah SDM, sarana prasarana, dan pembiayaan
4. Kesimpulan dan rekomendasi dari rapid assessment pelayanan rumah sakit digunakan untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit.

 

Berikut adalah contoh instrumen rapid assessment pelayanan rumah sakit:

• Data demografi
• Jenis kelamin
• Usia
• Tingkat pendidikan
• Pekerjaan
• Status ekonomi
• Data kepuasan masyarakat
• Tingkat kepuasan terhadap kualitas pelayanan
• Tingkat kepuasan terhadap kemudahan akses
• Tingkat kepuasan terhadap biaya pelayanan
• Data masalah dan tantangan
• Masalah SDM
• Masalah sarana prasarana
• Masalah pembiayaan

 

Contoh pertanyaan untuk wawancara mendalam:

• Bagaimana pendapat Anda tentang kualitas pelayanan rumah sakit ini?
• Apakah Anda merasa mudah untuk mengakses layanan rumah sakit ini?
• Apakah Anda merasa biaya pelayanan rumah sakit ini terjangkau?
• Apakah Anda memiliki saran untuk perbaikan pelayanan rumah sakit ini?

Proses rapid assessment pelayanan rumah sakit dapat dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu:

1. Persiapan, yaitu tahap penyusunan instrumen, tim, dan jadwal pelaksanaan
2. Pengumpulan data, yaitu tahap pengumpulan data dengan menggunakan metode yang telah ditentukan
3. Analisis data, yaitu tahap pengolahan data untuk menghasilkan kesimpulan dan rekomendasi
4. Pelaporan, yaitu tahap penyajian hasil rapid assessment kepada pihak terkait

 

Keberhasilan rapid assessment pelayanan rumah sakit ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain:

• Kualitas instrumen, yaitu instrumen harus valid dan reliabel
• Kompetensi tim, yaitu tim harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai
• Kualitas data, yaitu data harus dikumpulkan secara akurat dan tepat
• Ketepatan analisis, yaitu analisis harus dilakukan dengan benar dan cermat
• Kualitas rekomendasi, yaitu rekomendasi harus realistis dan dapat dilaksanakan

 

Rapid assessment pelayanan rumah sakit merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit. Kegiatan ini dapat memberikan gambaran yang komprehensif tentang kinerja pelayanan rumah sakit sehingga dapat digunakan untuk menyusun strategi perbaikan pelayanan.

Jika Rumah sakit/Klinik Anda membutuhkan asesmen kinerja operasional atau kinerja finansial silakan menghubungi kami via WA 0812 8122 9988 atau email ke smartplushospital@gmail.com

Healing garden atau taman penyembuhan adalah taman yang dirancang untuk memberikan efek positif bagi kesehatan fisik dan mental. Taman ini biasanya terdapat di rumah sakit, panti jompo, atau tempat-tempat lain yang menjadi tempat tinggal atau tempat perawatan orang-orang yang sedang sakit atau membutuhkan dukungan kesehatan.

 

Desain healing garden harus memperhatikan beberapa faktor, antara lain:

Aksesibilitas

Healing garden harus mudah diakses oleh semua orang, termasuk orang-orang yang memiliki keterbatasan fisik.

Elemen alam:

Healing garden harus didominasi oleh elemen-elemen alam, seperti tanaman, air, dan suara alam.

Keragaman ruang

Healing garden harus menyediakan berbagai macam ruang untuk berbagai aktivitas, seperti bersantai, berolahraga, atau bersosialisasi.

 

Berikut adalah beberapa contoh desain healing garden:

• Taman yang didominasi oleh tanaman hijau: Taman ini dapat memberikan efek relaksasi dan ketenangan.
• Taman dengan air mengalir: Suara gemericik air dapat memberikan efek menenangkan.
• Taman dengan berbagai macam bunga: Warna-warni bunga dapat memberikan efek positif bagi suasana hati.
• Taman dengan elemen air, seperti kolam atau air mancur: Elemen air dapat memberikan efek penyegaran.
• Taman dengan tempat duduk yang nyaman: Tempat duduk yang nyaman dapat menjadi tempat untuk bersantai dan menikmati alam.

 

Berikut adalah langkah-langkah dalam membuat Healing Garden:

• Identifikasi kebutuhan: Identifikasi kebutuhan taman, seperti tujuan taman, target pengguna, dan anggaran.
• Survey lahan: Lakukan survey lahan untuk mengetahui kondisi lahan dan potensi yang ada.
• Desain taman: Buat desain taman yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lahan.
• Pembuatan taman: Lakukan pembuatan taman sesuai dengan desain yang telah dibuat.
• Pemeliharaan taman: Lakukan pemeliharaan taman secara berkala untuk menjaga kualitas taman.

Berikut adalah beberapa tips dalam membuat taman penyembuhan:

• Gunakan tanaman yang mudah dirawat: Pilih tanaman yang mudah dirawat sehingga taman tetap terlihat indah dan asri tanpa membutuhkan banyak perawatan.
• Gunakan tanaman yang memiliki aroma yang harum: Aroma yang harum dapat memberikan efek relaksasi.
• Gunakan tanaman yang memiliki warna yang cerah: Warna-warni tanaman dapat memberikan efek positif bagi suasana hati.
• Gunakan elemen air: Elemen air dapat memberikan efek penyegaran dan menenangkan.
• Buatlah taman yang multifungsi: Taman harus dapat digunakan untuk berbagai aktivitas, seperti bersantai, berolahraga, atau bersosialisasi.

Healing garden dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi kesehatan fisik dan mental. Taman ini dapat membantu mengurangi stres, meningkatkan kualitas tidur, dan meningkatkan suasana hati.

Jika Rumah sakit/Klinik Anda membutuhkan asesmen taman yang sudah ada dan merancang healing garden RS atau membangun vertical garden silakan menghubungi kami via WA 0812 8122 9988 atau email ke smartplushospital@gmail.com

Coaching dan Organizational Development (OD) Assessment rumah sakit adalah proses yang membantu rumah sakit untuk meningkatkan efektivitasnya melalui perubahan yang terarah dan berkelanjutan. Proses ini melibatkan berbagai teknik, seperti wawancara, survei, dan observasi, untuk memahami kekuatan dan kelemahan organisasi, serta mengembangkan rencana untuk mengatasi masalah dan mencapai tujuan.

Tujuan coaching dan asesmen OD rumah sakit

Tujuan coaching dan asesmen OD rumah sakit adalah untuk:

• Meningkatkan kinerja organisasi
• Meningkatkan kepuasan karyawan
• Meningkatkan kualitas layanan
• Meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional
• Meningkatkan daya saing organisasi

 

Manfaat coaching dan asesmen OD rumah sakit

Coaching dan asesmen OD rumah sakit dapat memberikan berbagai manfaat, termasuk:

• Meningkatkan kesadaran diri organisasi
• Meningkatkan komunikasi dan kerja sama antar departemen
• Meningkatkan kemampuan organisasi untuk beradaptasi dengan perubahan
• Meningkatkan kemampuan organisasi untuk memecahkan masalah

 

Jenis coaching dan asesmen OD rumah sakit

Ada berbagai jenis coaching dan asesmen OD rumah sakit, yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik organisasi. Beberapa jenis yang umum digunakan meliputi:

• Coaching individu: Coaching individu berfokus pada pengembangan keterampilan dan kemampuan karyawan individu.
• Coaching tim: Coaching tim berfokus pada pengembangan kerja sama dan kinerja tim.
• Assessment organisasi: Assessment organisasi berfokus pada pemahaman kekuatan dan kelemahan organisasi secara keseluruhan.

 

Langkah-langkah coaching dan asesmen OD rumah sakit

Coaching dan asesmen OD rumah sakit biasanya mengikuti langkah-langkah berikut:

• Identifikasi kebutuhan: Langkah pertama adalah mengidentifikasi kebutuhan organisasi. Hal ini dapat dilakukan melalui wawancara, survei, dan observasi.
• Perancangan intervensi: Setelah kebutuhan organisasi teridentifikasi, langkah selanjutnya adalah merancang intervensi yang tepat. Intervensi dapat berupa pelatihan, perubahan struktur, atau perubahan proses.
• Implementasi intervensi: Intervensi yang telah dirancang kemudian diimplementasikan.
• Evaluasi: Langkah terakhir adalah mengevaluasi efektivitas intervensi. Hal ini dapat dilakukan melalui survei, wawancara, atau observasi.

 

Contoh coaching dan asesmen OD rumah sakit

Berikut adalah contoh coaching dan asesmen OD rumah sakit:

• Sebuah rumah sakit ingin meningkatkan kepuasan pasien. Rumah sakit tersebut dapat melakukan survey kepuasan pasien untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien. Setelah itu, rumah sakit dapat mengembangkan intervensi, seperti pelatihan staf untuk meningkatkan layanan pelanggan.
• Sebuah rumah sakit ingin meningkatkan kolaborasi antar departemen. Rumah sakit tersebut dapat melakukan coaching tim untuk meningkatkan komunikasi dan kerja sama antar departemen.
• Sebuah rumah sakit ingin meningkatkan efisiensi operasional. Rumah sakit tersebut dapat melakukan assessment organisasi untuk memahami proses operasional yang tidak efisien. Setelah itu, rumah sakit dapat mengembangkan intervensi, seperti otomatisasi proses atau restrukturisasi organisasi.

 

Jika Rumah sakit/Klinik Anda membutuhkan asesmen kinerja operasional dan finansial silakan menghubungi kami via WA 0812 8122 9988 atau email ke smartplushospital@gmail.com

Smartplus Consulting Indonesia Bekerjasama dengan RSU Pengayoman sukses menyelenggarakan pelatihan Kode Biru (Code Blue).

Pelatihan Code Blue System dilaksanakan selama dua hari yaitu pada 18-19 Oktober 2019. Pelatihan dimulai pada hari Jum’at 18/10/2019 diawali dengan pembukaan oleh Tim Smartplus kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi kepada para peserta yang terdiri dari 30 peserta. Pelatihan dilanjutkan pada Sabtu, 19/10/2019 yang ditujukan untuk para TOT (Trainer of Trainer), dari Manajemen serta Tim Supervisi RSU Pengayoman.

Tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan Pelatihan Code Blue System yaitu memberikan rekomendasi dan pendampingan rumah sakit dalam penyusunan dan pembentukan system resusitasi di rumah sakit, sistem aktivasi emergency dan strategi pencegahan kejadian henti jantung di rumah sakit serta dalam hal maintenance dan evaluasi code blue system rumah sakit. Selain ini pelatihan ini diharapkan dapat memberikan keterampilan kepada sumber daya manusia di RSU Pengayoman dalam meakukan usaha-usaha pencegahan kejadian henti jantung, memastikan tindakan bantuan hidup dasar dan lanjut yang dilakukan secara cepat dan efektif pada korban henti jantung, serta melakukan perawatan paska henti jantung yang optimal.

Smartplus Consulting Indonesia melakukan In House Training Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) di RS Pengayoman Cipinang.

Acara yang berlangsung selama 2 hari dilaksanakan di Aula RS Pengayoman Cipinang berjalan sukses, diikuti oleh 30 peserta yang terdiri dari Kepala Satuan Kerja, Kepala Instalasi, Kepala Unit dan penanggung jawab data di satuan kerja belajar bersama mengenai program Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien, meliputi indikator prioritas rumah sakit, indikator satuan kerja, indikator mutu nasional, standar peningkatan mutu dan keselamatan pasien.

Salah satu standar yang harus dipenuhi oleh rumah sakit adalah keselamatan pasien. Mengacu kepada standar keselamatan pasien, maka rumah sakit harus merancang proses baru atau memperbaiki proses yang ada, memonitor dan mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan data, menganalisis secara intensif insiden, melakukan aktivitas pengelolaan risiko, serta senantiasa melakukan perbaikan untuk meningkatkan kinerja serta keselamatan pasien. Sehubungan dengan berlakunya Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS) edisi 1 pada awal tahun 2018, ada beberapa penambahan dan perubahan elemen penilaian pada standar PMKP (Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien).

Training Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) dalam SNARS Edisi 1 bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan serta ketrampilan civitas hospitalia dalam memahami serta mengimplementasikan standar PMKP di lingkungan rumah sakit. Oleh karena itu, Rumah Sakit perlu menyusun suatu program untuk memperbaiki proses pelayanan terhadap pasien, agar kejadian yang tidak diinginkan dapat dicegah melalui rencana pelayanan yang komprehensif.

Dengan meningkatnya keselamatan pasien, diharapkan dapat mengurangi terjadinya suatu kejadian yang tidak diinginkan sehingga kepercayaan masyarakat terhadap mutu pelayana Rumah Sakit kembali meningkat. Evaluasi terhadap mutu dan keselamatan pasien harus dilakukan untuk menekan angka pengaduan / komplain dari masyarakat dan menjadikan indeks kepuasan masyarakat sebagai prioritas RS Pengayoman dalam memberikan pelayanan.

Smartplus Consulting Indonesia – Tengah berencana mendirikan suatu rumah sakit? Ada baiknya Anda coba untuk mempelajari dan mendalami dulu soal yang terkait, yakni Analisis Mengenai Dampak Lingkungan atau sering disingkat dengan Amdal.

Amdal sendiri merupakan kajian tentang dampak penting dari suatu usaha dan kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup. Amdal diperlukan dalam proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan kegiatan lainnya seperti rumah sakit. Dalam perencanaan suatu rumah sakit yang diperkirakan akan memberikan pengaruh terhadap lingkungan hidup di sekitarnya, diperlukan Amdal, yakni terkait aspek abiotik (berkenaan dengan atau dicirikan oleh tidak adanya organisme hidup, biotik (makhluk hidup), dan kultural (kebudayaan).

Karena itu, tujuan dan sasaran Amdal adalah untuk menjamin suatu pembangunan rumah sakit dapat berjalan secara berkesinambungan tanpa merusak lingkungan hidup. Melalui studi Amdal, diharapkan pembangunan rumah sakit dapat memanfaatkan dan mengelola sumber daya alam secara efisien dengan meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan hal positif.

Apabila Anda memerlukan penyusunan UKL-UPL ataupun Amdal dalam proses perencanaan dan perizinan bagi pembangunan dan/atau pengembangan Rumah Sakit maka Smartplus merupakan rekan yang tepat. Smartplus telah lama membantu banyak pemilik dan pengurus Rumah Sakit dalam proses perencanaan pengembangan rumah sakit. Hubungi kami sekarang juga di (021) 29403496 / 0812 8122 9988 (Prima) atau email info@smartplusconsulting.com

Smartplus Consulting Indonesia – Pemerintah menargetkan tahun 2019 seluruh warga negara Indonesia harus menjadi peserta BPJS Kesehatan. Kondisi itu menuntut fasilitas pelayanan kesehatan primer seperti klinik dan dokter umum untuk terakreditasi.

Alasan mengapa sebuah klinik ataupun dokter untuk melakukan akreditasi seperti yang telah ditentukan oleh pemerintah yang harus segera dipenuhi. Hal ini dikarenakan akreditasi menjadi satu hal yang penting karena menyangkut keamanan pasien dan mutu pelayanan klinik tersebut. Fasilitas kesehatan yang baik harus memenuhi standar baik sumber daya manusianya ataupun sarana dan prasarananya. Sehingga nanti akan menjadi klinik yang berorientasi pada pasien atau pelanggan untuk kepuasan pelanggan dan dijamin mutunya. Karena dengan akreditasi semua proses proses pelayanan kesehatan akan ditata dengan standar standar yang seharusnya.

Menghadapi proses akreditasi yang sudah dimulai sekarang ini baik dokter umum ataupun klinik perlu menyiapkan diri. Di antaranya dengan mengumpulkan syarat-syarat untuk mengikuti proses yang harus dilakukan, karena persiapannya akan ada banyak hal yang harus ditata dan didata mulai dari manajemen, pelayanan dan tenaga medis. Dalam akreditasi juga ada elemen-elemen penilaian yang harus dilalui dan itu perlu disiapkan dari sekarang. Adapun, untuk akreditasi klinik ada 503 elemen penilaian dan dokter mandiri 234 elemen penilaian.

Akreditasi adalah sebuah kewajiban yang harus dilaksanakan yang berpengaruh pada BPJS juga. Bagi klinik yang tidak terakreditasi maka tidak bisa dikerjasamakan dengan BPJS kalau pada tahun 2021 tidak terakreditasi, dan siap-siap saja jika klinik hanya bisa menerima pasien secara umum saja.

Smartplus Consulting Indonesia merupakan Konsultan Manajemen Rumah Sakit, Puskesmas dan Klinik dengan pelayanan menyeluruh. Kami adalah pilihan yang tepat dan terpercaya apabila Anda membutuhkan Jasa Bimbingan & Pendampingan Akreditasi Rumah Sakit, Puskesmas ataupun Klinik.  Silakan hubungi kami, di (021) 2940 3496, 0812 8122 9988 (dr. Prima) email info@smartplusconsulting.com

Smartplus Consulting Indonesia – Instalasi pengolahan air limbah (IPAL) menjadi masalah yang sangat serius belakangan ini. karena semakin banyaknya pabrik pabrik atau industri yang dibangun didekat sumber mata air. Menyebabkan banyak perairan di indonesia yang semakin tercemar. Kurangnya pengawasan dari pemerintah dan badan terkait mengakibatkan semakin leluasanya pelaku industri bertindak nakal dan tidak memperhatikan prosedur pembuangan air limbah yang benar dan dapat dipertanggung jawabkan.

Cairan sisa proses atau limbah bisa berasal dari proses industri, pabrik, pertanian, dan perkotaan yang tidak lain merupakan hasil limbah rumah tangga. Hasil dari pembuangan tersebut dapat membahayakan manusia maupun lingkungan, oleh karena itu diperlukan proses pengolahan lebih lanjut sebelum dibuang ke saluran pembuangan untuk mencegah hal-hal buruk yang mungkin terjadi. Maka perlu dilakukannya pengolahan yang tepat, salah satu nya adalah dengan melaksanakan IPAL.

IPAL adalah sebuah struktur teknik dan perangkat peralatan beserta perlengkapannya yang dirancang secara khusus untuk memproses atau mengolah cairan sisa proses, sehingga sisa proses tersebut menjadi layak dibuang ke lingkungan.

IPAL memastikan cairan sisa proses domestik ataupun industri aman dimanfaatkan kembali ataupun dibuang ke lingkungan. Dimana proses pengolahan diawali dengan memompa air baku dari bak penampungan untuk diinjeksikan dengan PAC dan ferrosulfat. Proses berlanjut dengan dilewatkan pada static mixer agar terjadi pencampuran yang baik. Air baku yang sudah teroksidasi kemudian dialirkan kembali ke bak koagulasi-flokulasi yang kurang lebih membutuhkan waktu tinggal 2 jam. Sesudahnya air dari bak dipompa menuju saringan multimedia, saringan karbon aktif, dan kemudian ke saringan penukar ion.

Dari serangkaian proses tersebut diperoleh air olahan yang ditampung ke dalam bak penampungan yang bisa dimanfaatkan kembali sebagai air pencucian. Pentingnya IPAL dalam lingkungan dan  perairan ini sendiri sudah cukup tergambar dalam pengertiannya. Ringkasnya cairan sisa proses domestik atau industri tidak perlu dikhawatirkan akan mencemari lingkungan dan perairan karena sudah melewati serangkaian proses pengolahan limbah yang terstruktur.

Apabila Anda memerlukan jasa konsultan rumah sakit untuk membantu dalam proses perencanaan dan perizinan pembangunan dan/atau pengembangan Rumah Sakit, Smartplus Consulting merupakan rekan yang tepat yang telah membantu banyak pemilik dan pengurus Rumah Sakit dalam proses perencanaan pengembangan rumah sakit.

Hubungi kami sekarang juga di (021) 29403496 / 0812 8122 9988 (Prima) atau email info@smartplusconsulting.com